Upaya khusus peningkatan produksi padi pada program Upsus Pajale 2016 di desa Tulung Agung Kecamatan Gading Rejo membuahkan hasil yang sangat signifikan.
Dari hasil pengujian teknologi yang dilakukan Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada sebidang sawah luasan satu hektar dengan kondisi tanah yang tidak baik, serta kurangnya aliran air pada sawah di Desa Tulung Agung bisa menghasilkan 6,8 ton per hektar dibandingkan sebelumnya yang hanya mendapatkan empat ton per hektar. Itupun, pada sebidang sawah lainnya yang memiliki kondisi tanah serta air yang cukup baik di desa tersebut.
Dengan menggunakan pupuk pelengkap yang bersifat alkalis dan pupuk mikroba yang terdiri dari enam jenis mikroba mengandung dua enzim dan satu zat pp, dan tanpa menggunakan racun pestisida, perlakuan seperti ini bisa menghasilkan 6,8 ton per hektar, dibandingkan sebelumnya yang hanya rata-rata menghasilkan empat ton per hektar. “Ujar” Ir. Kushendarto, M.S., selaku Dosen FP Unila Ahli bidang Ilmu Tanaman.
Hal ini membuktikan pengujian teknologi yang dikembangkan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mendapatkan apresiasi yang positif bagi petani “Pengujian dari pertanian Unila intinya tidak menggunakan pestisida, sedangkan pupuk, kami pakai pupuk biasa. Sawah yang ini kan kurang banyak ada airnya, dan Alhamdulillah hasil panennya cukup baik “. “Ujar” salah seorang petani di Desa Tulung Agung setempat.
Selain itu, Bupati Pringsewu yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Pringsewu, mengatakan “kita harus mengapresiasikan hasil teknologi yang telah diciptakan oleh dosen Pertanian Unila untuk menghasilkan panen padi yang sangat baik untuk kita”. “Ujar” Ir. Iskandar Muda kepada para petani di acara Panen Padi Pengujian Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung Pada Program Upsus Pajale 2016.
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4KA) Pringsewu mengatakan “kita sebagai petani harus ada langkah-langkah rangkaian sosial melalui kelompok petani yang dalam hal ini untuk mempelajari teknologi-teknologi yang dikembangkan, jadi harus ada proses pembelajaran tentunya, mungkin dalam hal ini kita harus melibatkan ibu-ibu pada kelompok petani, sebab ada banyak hal yang mesti kita pelajari, termasuk teknologi jajar legowo, kemudian ada lagi teknologi bebas racun hama dan pestisida, artinya bapak-bapak petani harus melibatkan ibu-ibunya untuk mempelajari teknologi bebas hama dan pestisida“. “Ujar” Tri Patmo selaku Kabid Kelembagaan BP4KA Kabupaten Pringsewu.
Sebelumnnya, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung Prof Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., yang pada kesempatan ini diwakili Dr. Ir. Abudllah Aman Damai, M.SC., (Wakil Dekan II Bidang Umum dan Keuangan), Ketua Koordinator Upsus Pajale FP Unila Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., didamping Ir. Kushendarto, M.S., melaksanakan secara simbolis pemotongan panen padi secara bersama-sama oleh Bupati Pringsewu, Dinas Pertanian, BP4KA, DANDIM, DANRAMIL, Polresta, serta Camat Gading Rejo Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung.
