Perencanaan alat rumah mesin potong ayam sebagai program pratikum Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP UNILA). Meeting Dekan FP Unila dengan corps bisnis PT Japfa Comfeed dan Perhimpunan Industri Peternak Ayam Ras (PINTAR LAMPUNG). Selasa (2/1/2016) di ruang dekan Fakulta Pertanian Universitas lampung.
Upaya pemberdayaan lokasi tempat sebagai pratikum mahasiswa pertanian Unila, khususnya jurusan peternakan merupakan langkah sebagai bentuk peran FP Unila dalam membina sumber daya manusia (SDM), khususnya mahasiswa peternakan yang nantinya diharapkan menjadi seorang yang kreatif dalam pengelolaan di bidang pertanian dalam aspek berwirausaha.
Tujuan diadakannnya pembuatan rumah potong ayam di lab lapang tersebut adalah bagaimana mahasiswa pertanian jurusan peternakan mengetahui proses pengolahan ayam menjadi makanan yang siap saji.
Dalam meeting yang dilaksanakan kemarin selasa siang (2/1/2016) diruang Dekan FP Unila Prof. Irwan Sukri Banuwa didampingi Wakil Dekan I Bidang Akdemik dan Kerjasama Prof. Dermiyati dan Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Ir. Syahrio Tantalo, beserta para pembina (dosen) FP Unila khususnya Kajur Peternakan Sri Suharyati, S.Pt., M.P. membicarakan mengenai perencanaan pengadaan alat pemotong ayam sebagai program pratikum mahasiswa.
Perencanaan pengadaan rumah potong ayam yang sedang dalam pertimbangan ini, kemarin baru dipaparkan oleh ketua umum Perhimpunan Industri Ayam Ras Lampung Bapak. Ir. Agus wahyudi serta didampingi Fahri, S.Pt menjelaskan bagaimana pengadaan rumah alat mesin pemotong ayam beserta dana anggarannya.
Dekan FP Unila. Prof Irwan menyatakan akan mempelajari serta mempertimbangkan manfaat dan kegunaan pembuatan rumah potong ayam di lab lapang terpadu, tentunya manfaat bagi pratikum mahasiswa Fakultas pertanian Universitas Lampung.
Kurang lebih kurun waktu dekat ini setelah mempelajari rincian pembuatan rumah potong ayam di Lab Lapang terpadu, langkah selanjutnya akan mengadakan perjanjian MoU antara FP Unila dengan PT Japfa Comfeed dan Pintar Lampung, “info berkelanjutan”.
