Friday, 30 December 2011 16:21
Fakultas Pertanian Universitas Lampung bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Lampung, Kamis (29/12), telah mengadakan workshop bertajuk “Pengembangan BP3K sebagai Centre of Excellence (CoE) Provinsi Lampung”. Kegiatan dalam workshop yang diadakan di Ruang Sidang Dekan Fakultas Pertanian ini meliputi teleconference antara Petugas BPP/BP3K dengan Wakil Gubernur Provinsi Lampung M.S. Joko Umar Said dan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S. yang berada di Kantor Pemprov Lampung. Workshop dihadiri 32 orang peserta yang terdiri dari petugas BPP/BP3K dari beberapa kecamatan, BP4K dan Badan Koordinasi Penyuluh Provinsi serta akademisi Fakultas Pertanian Universitas Lampung.Kegiatan teleconference ini menjadi ajang koordinasi dan interaksi antara petugas lapang (BPP/BP3K) dengan pengambil kebijakan pertanian (Provinsi) dalam hal ini Wakil Gubernur Lampung sehingga diharapkan mendapatkan gambaran yang holistik mengenai kondisi riil sektor pertanian di Lampung serta kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian yang merupakan sumber mata pencaharian sekitar 55,51% penduduk Lampung.
Program CoE telah dilaksanakan sejak 2010 bertujuan untuk melakukan pengembangan dan penguatan Balai Penyuluh Pertanian (BPP)/ Balai Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K).
Pemilihan lembaga BPP/ BP3K sebagai subjek CoE dikarenakan lembaga ini memiliki SDM dan sarana yang memadai dan tersebar di tiap kecamatan di seluruh provinsi Lampung, sehingga CoE BPP/ BP3K ini diharapkan dapat mengawal pembangunan pertanian di provinsi Lampung secara tuntas dan berkelanjutan.
Program CoE ini merupakan rangkaian dari kegiatan “Program Revitalisasi Pertanian menuju Pemberdayaan Ekonomi Rakyat dan Penanggulangan kemiskinan di Provinsi Lampung”, yang merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Provinsi Lampung dengan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Rangkaian kegiatan CoE BPP/ BP3K meliputi : penataan struktur organisasi/ kelembagaan BPP/BP3K, peningkatan kapasitas SDM, peningkatan daya dukung sarana dan prasarana, serta kemampuan pengemasan program dan mendorong inovasi teknologi spesifik lokasi.
Dengan program CoE ini diharapkan sektor pertanian ini dapat meningkatkan peranannya sebagai motor penggerak perekonomian di provinsi yang terkenal dengan sebutan “Bumi Agraris” ini, sehingga dapat mempercepat program revitalisasi pertanian sekaligus melaksanakan pemberdayaan ekonomi rakyat dan penaggulangan kemiskinanan yang optimal.
Penguatan peran BPP/ BP3K melaui CoE diharapkan mampu mewujudkan pendekatan pembangunan pertanian yang lebih terintegrasi dari sisi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pendampingan, serta pemantauan dan evaluasi program. Disamping itu juga diharapkan mampu menjadikan BPP/ BP3K menjadi entry point program/kegiatan percepatan inovasi teknologi dalam pembangunan pertanian di Provinsi Lampung. Sehingga cita-cita menjadikan Provinsi Lampung sebagai Lumbung Pangan dan Lumbung Energi nasional dapat terpenuhi sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah Lampung.
CoE ini telah menjadi “tempat pertemuan” antara pihak pemerintah (Dinas Teknis terkait), perguruan tinggi, Pengusaha/ Industri/ Perbankan, dan Masyarakat (kelompok tani). Dengan kata lain CoE dapat menjembatani berbagai kesenjangan (bridge the gap) yang sering terjadi selama ini, hal ini terjadi karena adanya interaksi yang intensif antara komponen tersebut yang diharapkan dapat menemukan solusi terhadap berbagai masalah yang dihadapi dalam implementasi program di lapangan. (Yuli Kaesih)