Fakultas Pertanian Universitas Lampung, jurusan Teknik Pertanian (TEP FP Unila) melalui Dr. Ir. Sandi Asmara, Dr. Sapto Kuncoro, Winda Rahmawati,S.TP.,M.Si.,M.Sc., dan Elhamida Rezkia Amien, S.TP.,M.Si., melaksanakan siaran Faperta Berkarya di Radar Lampung Televisi dengan topik Penanganan dan Pemanfaatan Limbah Biomassa Pertanian, Kamis (24/3/2022) dilaboratorium lapang terpadu.

Limbah pertanian adalah hasil sampingan dari kegiatan/usaha  pertanian seperti Jerami, cangkang sawit, pelepah sawit, limbah batang, limbah kulit singkong, daun nanas, dan lain sebagainya.

Hanya sekitar sepuluh persen  Limbah pertanian yang dimanfaatkan kembali dan sisanya sering menjadi masalah dalam usaha pertanian itu sendiri maupunpada kehidupan sehari-hari.  Penanganan Limbah Biomassa.

Penanganan Limbah Biomassa
Limbah pertanian khususnya limbah biomassa berupa padatan butuh penangan khususnya setelah panen. Setelah panen, limbah biomasa berupa bagian tanaman lain seperti daun, batang, dan kulit akan melimpah. 

Seperti batang singkong yang hanya dimanfaatkan sekitar 10 persennya untuk menjadi bibit kembali, sisanya diletakkan dipinggir ladang yang kerap menjadi sarang penyakit tanaman dan hama. Serupa dengan pelepah dan tandan kosong kelapa sawit, daun nanas, dan Jerami padi.

Penanganan limbah biomassa dengan konvensional seperti membakar biomassa dapat menimbulkan masalah lain, dan tidak efektif.

Penangan lain yang umum dilakukan adalah memanfaatkan limbah biomassa seperti daun sebagai penutup lahan, namun praktik ini sering kali tidak sesuai karena penumpukan daun yang tidak dapat diatur secaar presisi ketebalannya dan sulit diatur kelembabannya.

Kedua penanganan konvensional tersebut tidak mengurangi jumlah limbah biomassa secara signifikan, sehingga perlu dicarikan alternatif lain yang efektif dan memberikan nilai tambah yang nyata dalam penanganan melalui pemanfaatan.

Jenis limbah pertanian

  • Limbah dari penanaman (batang singkong, daun nanas, cangkang sawit, dll).
  • Limbah dari pascapanen (Limbah ampas tebu, kulit nanas, kulit singkong, dll).
  • Limbah hasil pengolahan pertanian (molases, dll).

Ketersediaan  limbah pertanian
Misalnya limbah dari 489.573,23 Ha luas panen padi di Provinsi Lampung, diproduksi 2.485.452,78 ton padi, sekitar 60 persen dari total adalah Jerami.  Sehingga ketersediaan Jerami sebagai limbah biomassa pertanain akan tersedia sepanjang tahun dan mudah didapatkan.

Provinsi   Lampung  merupakan  salah  satu  sentra  produksi  singkong  nasional dimana pada tahun 2012-2016 menduduki urutan pertama menghasilkan panen rata-rata sebanyak 7,74 ton  dengan luas panen 295,55 ribu hektar.

Peningkatan produksi  singkong  turut  menyebabkan  kenaikan  limbah  singkong  yang  dihasilkan, menjabarkan dari  limbah  kulit  singkong,  daun,  dan  batang  yang dihasilkan dari petakan seluas 9 m2 berturut-turut adalah 45%, 29% dan 29%.

Pemanfaatan limbah pertanian di berbagai bidang

  1. Pakan ternak (hijauan).
  2. Energi (Briket ,dimanfaatkan langsung,gasifikasi dan  pirolisis).
  3. Sebagai bahan organic (Kompos, Mulsa, dan pot pembibitan).
  4. Pemanfaatan industry (bahan Teknik, papan partikel, ecopaving).

HIGHLIGHT : PERTANIAN DAPAT MENGHASILKAN TIDAK HANYA DARI PRODUKSI TAPI JUGA DARI limbah yang dimanfaatkan kembali dalam berbagai cara dan teknologi. (Sumber data, Fakultas Pertanian Universitas Lampung, 24 Maret 2022).

Silahkan klik

Pakan Ternak Berbasis Batang Singkong

Petokong dan Rabakong

Rekor Muri Ke-5 FP Unila Kategori Perintis Dan Penemuan