Fakultas Pertanian Universitas Lampung Jurusan Kehutanan, (KHT FP Unila), melaksanakan program Siaran Faperta Berkarya (Fakultas Pertanian) di Radar Lampung Televisi dengan topik Pengelolaan Gulma untuk Peningkatan dan Keberlanjutan Produksi Tanaman oleh Prof. Dr. Ir. Nanik Sriyani, M.Sc., Ir. Herry Susanto, M.P., dan Dr. Hidayat Pujisiswanto, S.P., M.P. (Kamis, 27 februari 2025).
Pengelolaan gulma merupakan bagian penting dalam peningkatan produksi tanaman, karena keberadaan gulma dapat menjadi pesaing tanaman dalam memperoleh sarana tumbuh sehingga dapat menyebabkan penurunan produksi dan kualitas produk.
Selain itu gulma juga akan mempertinggi biaya produksi karena mempersulit pemeliharaan tanaman (khususnya pemupukan dan pemanenan), serta biaya tenaga penyiangan dan aplikasi herbisida.
Di sisi lain gulma juga akan meningkatkan resiko gangguan karena hama penyakit tanaman karena banyak gulma yang menjadi inang dari hama dan penyakit tanaman.
Ada beberapa metode pengendalian yang saat ini digunakan, antara lain: Metode Preventif; Kultur Teknis; Mekanis, Hayati/Biologis; Kimiawi, serta Pengendalian secara Terpadu.
Kemajuan teknologi yang terjadi saat ini dan perhatian terhadap issue keberlanjutan dan lingkungan juga mempengaruhi bagaimana pengelolaan gulma dilaksanakan, antara lain: pemanfaatan citra satelit untuk memetakan masalah gulma, penggunaan drone dan robot AI (artitificial intellingent) dalam aplikasi herbisida yang mendukung pertanian presisi (precision agriculture) karena dapat menurunkan penggunaan herbisida secara sangat signifikan.
Drone yang semakin murah & mudah menjadi pengganti aplikasi herbisida dengan helicopter yang lebih murah & efisien bagi kebun2 berskala luas. Penggunaan robot AI juga menjamin penggunaan herbisida yang jauh lebih presisi karena aplikasinya yang sangat selektif, walaupun saat ini harganya masih mahal.
Di bidang rekayasa genetika, perakitan varietas baru tanaman yang tahan terhadap herbisida juga merupakan factor yang perlu diperhitungkan dalam pengelolaan gulma, khususnya pengelolaan penggunaan herbisida.
Budidaya varietas tahan terhadap herbisida, antara lain: jagung, kapas, kedelai, gula bit, dan lain-lain. Yang tahan terhadap herbisida justru diharapkan akan menekan penggunaan herbisida karena petani dapat memilih kapan waktu yang paling tepat gulma perlu dikendalikan tanpa harus khawatir dengan keselamatan tanamannya.
Sumber Fakultas Pertanian Universitas Lampung, 2025.
Selengkapnya klik Pengelolaan Gulma untuk Peningkatan dan Keberlanjutan Produksi Tanaman