ABSTRAK
STUDI PEMBUATAN MINUMAN FUNGSIONAL DARI KOMBINASI PASAK BUMI (Eurycoma longifolia Jack) DAN TEH HIJAU (Camelia sinensis)
Oleh
NENI ASTUTI
Tumbuhan telah biasa dimanfaatkan sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, di antara tanaman tersebut adalah akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) yang secara tradisional digunakan sebagai tonikum pascapartum, anti mikroba, anti hipertensi, anti inflamasi, antipiretik dan mengobati sakit perut, malaria, disentri dan yang paling dikenal adalah sebagai afrodisiak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari formulasi pasak bumi dan teh hijau yang menghasilkan minuman fungsional dengan sifat organoleptik yang disukai. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini adalah penambahan pasak bumi terhadap berbagai kualitas teh hijau. Setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Pengamatan yang dilakukan adalah pengujian organoleptik meliputi warna, aroma, rasa, dan penerimaan keseluruhan. Setelah mendapatkan hasil organoleptik yang terbaik maka dilakukan uji kimia antara lain kadar tanin, total fenol, kadar air, dan kadar abu.
Penambahan pasak bumi sebesar 7,5% terhadap teh hijau kualitas peko yang paling disukai mempunyai karakteristik warna hijau kekuningan, aroma agak khas teh, kadar tanin 12,31%, total fenol 53,01%, kadar air 8,77%, dan kadar abu 8,60%. Penambahan pasak bumi sebesar 2,5% terhadap teh hijau kualitas jikeng yang paling disukai mempunyai warna hijau kekuningan, aroma agak khas teh, kadar tanin 10,87%, total fenol 49,78%, kadar air 7,60%, dan kadar abu 10,06%. Penambahan pasak bumi sebesar 2,5% terhadap teh hijau kualitas kempring yang paling disukai mempunyai warna hijau kekuningan, aroma agak khas teh, kadar tanin 11,47%, total fenol 48,25%, kadar air 8,10%, dan kadar abu 5,03%.
