ABSTRAK

 

KETAHANAN DAN KARAKTER AGRONOMI KACANG TANAH

 FAMILI F5 KETURUNAN PERSILANGAN KELINCI DAN GALUR GPNC-WS4 TERHADAP PENYAKIT BERCAK DAUN LAMBAT

 (Cercosporidium personatum Berk & Curt)

 

 

 

Oleh

 

Sherli Yuniar

 
 
 
 
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman palawija kedua terpenting setelah kedelai.  Penggunaan kacang tanah bagi kepentingan manusia cukup luas, dapat dimanfaatkan sebagai sayuran, pakan ternak, pupuk dan aneka bahan baku industri.  Sejalan dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga dan kapasitas industri pengolahan, maka produksi kacang tanah dalam negri sampai saat ini belum mampu memenuhi seluruh permintaan yang ada.  Salah satu faktor penting penyebab rendahnya produktivitas kacang tanah di Indonesia adalah serangan penyakit bercak daun lambat (C. personatum).  Salah satu cara mengatasi serangan penyakit bercak daun lambat terhadap tanaman kacang tanah adalah dengan penggunaan varietas unggul.  Untuk mendapatkan varietas yang unggul perlu dilakukan kegiatan seleksi sebagai tahapan proses pemuliaan terhadap individu tanaman hasil persilangan.  Dengan didapatkan hasil seleksi tersebut diharapkan nantinya akan diperoleh varietas baru unggul yang memiliki ketahanan dan daya hasil tinggi.
 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter agronomis dan ketahanan kacang tanah famili F5 keturunan persilangan Kelinci dan GPNC-WS4 terhadap penyakit bercak daun lambat.  Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat sekurang-kurangnya satu famili F5 yang daya hasil dan ketahanan terhadap penyakit bercak daun lambat lebih tinggi daripada varietas pembanding.
 
Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan.  Sebagai perlakuan adalah genotipe kacang tanah yaitu 10 famili F5 (K/WS4- 1, K/WS4- 2, K/WS4- 3, K/WS4- 4, K/WS4- 5, K/WS4- 6, K/WS4- 7, K/WS4- 8, K/WS4- 9 dan K/WS4- 10) dan empat varietas pembanding (varietas Kelinci, Panter, Gajah dan galur GPNC-WS4).  Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam untuk mengetahui pengaruh perlakuan dan uji Dunnet dilakukan untuk mengetahui perbedaan perlakuan dengan varietas pembanding.  Masing-masing pengujian dilakukan pada taraf nyata 5%.
 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)  berdasarkan nilai tengah tingkat keparahan penyakit bercak daun lambat dinyatakan bahwa famili F5 yaitu K/WS4- 2, K/WS4- 5, K/WS4- 8, dan K/WS4- 10 memiliki tingkat keparahan penyakit lebih rendah daripada varietas Gajah dan famili F5 lainnya; (2)  berdasarkan potensi daya hasil, famili F5 K/WS4- 2 dan K/WS4- 10 memiliki daya hasil lebih tinggi daripada Gajah, Panter dan Kelinci, tetapi tidak nyata lebih tinggi daripada GPNC-WS4; (3)  famili F5 K/WS4- 4 memiliki sifat toleran terhadap penyakit bercak daun lambat karena bisa menghasilkan biji bernas dengan bobot lebih dari rata-rata beberapa famili F5 lainnya;
(4)  galur GPNC-WS4 memiliki tingkat keparahan penyakit terendah dengan daya hasil tertinggi dibandingkan semua perlakuan.
 

Leave a Reply