UJI KINERJA ALAT PENGERING TIPE SILINDER VERTIKAL

MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BRIKET BATUBARA BERKARBONISASI DAN TEMPURUNG KELAPA

 

Oleh

 

Edward Chaniago1, Ir. Sandi Asmara, M.Si.2, Ir. Sapto Kuncoro, M.S.2

 
 
Untuk mengimbangi usaha peningkatan produksi padi, perlu dilakukan perbaikan dalam pengolahan pasca panen.  Kegiatan pasca panen padi secara lengkap meliputi kegiatan dari pemanenan, perontokan, pembersihan, pengeringan, penggilingan sampai penyimpanan.   Pengeringan dengan sinar matahari memiliki kelemahan antara lain pengeringan tergantung pada waktu dan cuaca, gangguan dari binatang atau hewan ternak, memerlukan waktu yang cukup lama dan mutu beras yang diperoleh relatif kurang baik, sehingga diperlukan suatu alat yang dapat menggantikan sinar matahari sebagai sumber energi dengan sumber energi lain sehingga proses pengeringan lebih maksimal.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas pengeringan menggunakan bahan bakar briket batu bara berkarbonisasi dan tempurung kelapa pada alat pengering tipe silinder vertikal.
Penelitian ini dirancang dengan dua perlakuan yaitu perlakuan bahan bakar briket batubara berkarbonisasi dan tempurung kelapa dan tiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dengan bahan gabah sebanyak 130 kg tiap ulangan.
Proses pengeringan 130 kg gabah selama 5,5 jam memerlukan bahan bakar briket batubara berkarbonisasi sebanyak 4,42 kg dan minyak tanah sebanyak 0,06 liter (114.181,27 kJ), bahan bakar tempurung kelapa sebanyak 6,1 kg dan minyak tanah sebanyak 0,03 liter (107.386,64 kJ).
Efisiensi pengeringan dengan menggunakan bahan bakar briket batubara berkarbonisasi dan tempurung kelapa masing-masing adalah 41,62% dan 45,03%.
Dari penelitian didapat bahwa pengeringan gabah sebanyak 130 kg dengan menggunakan bahan bakar tempurung kelapa memiliki efisiensi pengeringan yang lebih besar dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar briket batubara berkarbonisasi.
 
 
 
1   Mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
2   Staff Pengajar Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Lampung.

Leave a Reply