UNILA tak pernah sepi dari kegiatan. Kemarin misalnya, Himpunan Mahasiswa Sosila Ekonomi Pertanian (Himaseperta) menggelar seminar daerah. Bertema Peranan Kelembagaan terhadap Pembangunan Pertanian Lampung Berbasis dan Berdaya Saing Global, acara bertujuan membangkitkan pertanian di Provinsi ini.
Foto 1. Acara Seminar Daerah Himaseperta
Acara di Aula Fakultas Pertanian Unila itu dihadiri Account Officer Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Tanjung Karang Budi Santoso, S.E; Kepala BidangPengelolaan Pemasaran Dinas Pertanian dan Pangan dan Holtikultura Lampung Ir. Herlin Retnowati ; Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Cabang Lampung Lampung Prof. Dr. Ir. Irwan Efendi, M.S : serta Akademisi Fakultas Pertanian Unila Dr. Ir. Sumaryo G.S, M.Si.
Foto 2. Pembicara Seminar Daerah Himaseperta
Ketua Panitia Penyelenggara Seminar Daerah Yoandra Yoga Pratama menjelaskan, acara dibuka Pembantu Dekan III Fakultas Pertanian Unila Ir. Syahrio Tantalo YS, M.P. “Mengapa mengangkat peranan kelembagaan? Karena, banyak masalah pertanian yang hanya didapat dipecahkan oleh lembaga. Salah satunya BRI”, ujarnya diamini Ketua Umum Himaseperta Kemas M. Fahri.
Foto 3. Dibukanya Seminar Daerah Himaseperta,
oleh : Pembantu Dekan III, Sek. Jur. Agrobisnis,
Ketua Himaseperta FP. Unila
Syahrio dalam sambutannya mengatakan, selain membuka cakrawala dan meningkatkan wawasan keilmuan mahasiswa, seminar diharapkan berguna untuk masyarakat. Juga meningkatkan pemahaman, menumbuhkan kesadaran, serta kepedulian mahasiswa dan masyarakat, akan pentingnya pembangunan pertanian di Lampung. Dia meminta seminar tak berhenti begitu saja. Namun ada eksekusi nyata dalam bentuk kerjasama antara masyarakat, mahasiswa, alumni pertanian, dan BRI.
Foto 4. Akademisi, Tamu, dan peserta Seminar Daerah Himaseperta
Budi santoso menyatakan, BRI mempunyai Program kemitraan. Dimana 60 persen adalah usaha pertanian dan peternakan. Hal itu disebabkan keyakinan bisnis di sektor pertanian sangat mungkin di kembangkan. “Berdasarkan survei BRI di lapangan, petani banyak bergerak sendiri sehingga usahanya tidak cepat berkembang dibanding pengelolaan dengan konsep kemitraan”, ucapnya.
Herlin mengaku antusias dengan diadakannya seminar ini. Sebab, bisa mempercepat target program Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan dan Holtikultura Lampung. Salah satunya nilai tambah daya saing sektor ekpor dan akhirnya peningkatan kesejahteraan petani.
Sumber: Harian Radar Lampung Kamis, 30 Mei 2013