ABSTRAK

 

EVALUASI KARAKTER AGRONOMI KEDELAI (Glycine max [L.] Merr.) TRANSGENIK GENERASI R1 HASIL TRANSFORMASI GENETIK

MENGGUNAKAN Agrobacterium

 

Oleh

Darma Setiawan1, Setyo Dwi Utomo2, Nur Yasin2

 
Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu dari enam tanaman pangan terpenting di dunia.  Namun, produksi kedelai nasional saat ini masih rendah untuk dapat memenuhi permintaan pasar dalam negeri.  Peningkatan produksi secara kuantitas maupun kualitas dapat ditempuh melalui penggunaan varietas unggul.  Pemuliaan tanaman melalui rekayasa genetika dengan prosedur transformasi genetik dikembangkan sebagai sarana dalam perakitan varietas unggul.  Transformasi genetik kedelai melalui Agrobacterium dilakukan melalui jalur organogenesis dan diharapkan dapat digunakan untuk mendapatkan varietas baru yang lebih baik dan meminimalkan perbedaan karakter agronomi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai tengah karakter agronomi kacang kedelai transgenik R1 hasil transformasi genetik melalui Agrobacterium dibandingkan dengan tanaman kacang kedelai nontransgenik.  Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu perlakuan yang terdiri atas dua taraf.  Perlakuannya adalah genotipe kedelai yang terdiri atas dua macam yaitu kedelai transgenik dan nontransgenik pada setiap varietas.  Varietas yang digunakan adalah Wilis, Jayawijaya serta Slamet baik transgenik maupun nontransgenik.  Jumlah ulangan adalah jumlah tanaman pada masing-masing varietas.  Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam (uji F) pada taraf 1% dan 5% dengan menggunakan program SAS.
 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peubah karakter agronomi pada varietas Wilis transgenik yakni jumlah polong isi, jumlah polong total, bobot biji kering per tanaman, dan bobot 10 butir biji menunjukkan nilai tengah nyata lebih besar pada  (0,05) ataupun  (0,01); sedangkan peubah tinggi tanaman berbeda nyata lebih kecil pada  (0,05) ataupun  (0,01) daripada nontransgenik.  Peubah karakter agronomi yakni jumlah polong isi, jumlah polong total, dan bobot biji kering per tanaman pada kedelai transgenik R1 varietas Wilis, Jayawijaya, dan Slamet menunjukkan perbedaan nilai tengah yang nyata lebih besar pada  (0,05) ataupun  (0,01) jika dibandingkan dengan nontransgenik.

Leave a Reply