Dalam rangka merayakan hari jadi ke-49, Fakultas Pertanian Universitas Lampung Jurusan Agribisnis menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Riset Kolaboratif dengan topik Kolaborasi Triple Helix Untuk Pengembangan Agribisnis di Provinsi Lampung, Kamis 17 November 2022, di Hotel Bukit Randu Bandar lampung.

Pengantar
Sasaran pembangunan pertanian diantaranya yaitu dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Salah satu masalah yang dihadapi adalah petani hanya mampu menjual hasil panennya dalam bentuk mentah.

Pemasaran hasil dalam bentuk mentah mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya nilai tambah rendah, mudah rusak, daya simpan terbatas dan konsistensi mutu sukar dijamin.

Hal ini pula mengakibatkan produk pertanian Indonesia kalah bersaing dengan produk dari luar negeri dan dapat menimbulkan dampak menurunnya semangat berproduksi dengan bahan baku dalam negeri.

Salah satu faktor penyebab produsen produk pertanian di Indonesia masih memasarkan hasilnya dalam bentuk mentah adalah belum memiliki teknologi pengolahan dan kesukaran mendapatkan modal usaha.

Menurut Saragih, B (2001), menyampaikan untuk mengatasi masalah ekonomi yang begitu kompleks diperlukan strategi pembangunan ekonomi yang mampu memberi solusi.

Strategi pembangunan yang dimaksud harus memiliki karakteristik sebagai berikut, 1) memiliki jangkauan kemampuan memecahkan masalah ekonomi dan ketika strategi ini diimplementasikan maka persoalan ekonomi akan dapat diatasi, 2) strategi yang dipilih harus dapat memanfaatkan hasil-hasil pembangunan sebelumnya sehingga pembangunan sebelumnya tidak menjadi sia-sia, 3) strategi yang dipilih harus mampu membawa perekonomian Indonesia yang lebih cerah dan menjadi sinergis (interdepency economy) dengan perekonomian dunia.

Di antara pilihan strategi pembangunan ekonomi yang ada, strategi pembangunan yang memenuhi karakteristik tersebut adalah Pembangunan Agribisnis (agribusiness led development) yaitu strategi pembangunan ekonomi yang mengintegrasikan pembangunan pertanian berkelanjutan dengan pembangunan industri hulu dan hilir pertanian serta sektor-sektor jasa yang terkait di dalamnya (Saragih, B. 1998).

Dalam usaha mewujudkan dan mengimplementasikan strategi pembangunan agribisnis diperlukan sinergi triple helix. Triple helix adalah hubungan antara akademisi, swasta (bisnis) dan pemerintah. Kolaborasi dari Triple helix diharapkan dapat menjadi penggerak utama lahirnya kreativitas, ide, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang vital dalam merumuskan kebijakan yang terkait industri, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi, (Sumber: Fakultas Pertanian Unila, 2022).

Tujuan kegiatan FGD riset kolaboratif adalah:
1. Memperluas jejaring kerjasama riset antara Perguruan Tinggi dan Lembaga Riset.
2. Memperkuat wawasan keilmuan yang bersifat multi/ lintas disiplin diantara dosen/peneliti.
3. Mengembangkan kerjasama riset yang lebih luas untuk mengembangkan keilmuan serta berkontribusi memajukan mayarakat.
4. Meningkatkan jumlah publikasi jurnal bereputasi internasional.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan FGD ini adalah Tersedianya hasil diskusi dari pelaksana FGD sebagai pengayaan materi, bahan masukan dalam Penyusunan Roadmap Penelitian Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lampung terkait pengembangan agribisnis perkebunan di Provinsi Lampung.

Adapun kegitan FGD riset kolaborasi ini para pesertanya terdiri dari para Akademisi, Swasta dan Pemerintah dengan keseluruhan peserta + 50 orang.

Pembukaan FGD Kolaborasi Triple Helix Untuk Pengembangan Agribisnis di Provinsi Lampung dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa,M.Si. (selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung)

Narasumber pada acara, diantaranya yaitu:

Dr. Agung Wahyu Susilo, S.P., M.P. (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia Jember) dengan topik materi: Strategi Transformasi Pengelolaan Bisnis Pertanian.

Ibu Ir. Yuliastuti, M.T.A. (Plt. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung), diwakili oleh Ibu Ir. Elya Rusmaini, MM., dengan topik materi: Peran pemerintah daerah dalam pengembangan perkebunan di Provinsi Lampung.

Prof. Dr. Ir. Kukuh Setiawan, M.Sc. (Guru Besar FP UNILA) dengan topik materi: Implementasi Sistem Agribisnis pada Komoditas Perkebunan.

Moderator FGD ialah Dr. Teguh Endaryanto, S.P., M.Si. (selaku Ketua Jurusan Agribisnis FP Unila).

Maju Cemerlang Faperta Kita.