Pada Rabu 7 Juli 2010 Fakultas Pertanian Unila menyelenggarakan Kuliah Umum  dengan tema ‘Kewirausahaan dan Teknologi Informasi’.  Sebagai pembicara pada acara yang diselenggarakan di Aula FP Unila tersebut adalah Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA.  Kuliah Umum dari salah satu anggota Komite Inovasi Nasional (KIN) yang baru dibentuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono tersebut dipandu oleh dosen senior FP Unila Prof. Dr. Muhajir Utomo.  Selain dihadiri oleh mahasiswa, Kuliah Umum juga dihadiri oleh dosen, karyawan dan pimpinan FP Unila.  Putra sulung mantan Presiden RI B.J. Habibie tersebut menekankan pentingnya teknologi dalam pembangunan suatu bangsa, terlebih untuk bangsa Indonesia yang disebut sebagai ‘benua maritim’ atau maritime continental.
Untuk mengelola secara efisien dan efektif sumber daya yang terhampar pada wilayah daratan dan lautan Indonesia yang sangat luas tersebut diperlukan dukungan teknologi. Beliau juga menyebutkan bahwa ada empat kata kunci dalam pembangunan suatu bangsa yaitu pengembangan masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society), pengembangan ekonomi hijau (green economy), pengembangan kewirausahaan (entrepreneurship), dan pengembangan inovasi dan industri kreatif (innovative and creative industry).
Dr. Ing. Ilham melihat bahwa pembangunan Provinsi Lampung harus berbasis pada Sektor Pertanian dan Sektor Kelautan (Agro-Maritim).  Oleh karena itu Fakultas Pertanian Unila memiliki peran yang sangat strategis dalam pengembangan teknologi di bidang pertanian untuk percepatan pembangunan di daerah. Namun, secara khusus beliau berharap agar FP Unila dapat mengembangkan teknologi yang compatible dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat. Pengembangan teknologi perlu mencermati kearifan lokal dan budaya masyarakat setempat.
Dalam sesi diskusi muncul pertanyaan terkait dampak negatif dari suatu teknologi, khususnya teknologi informasi. Beliau menjawab bahwa pada suatu teknologi pasti akan ada sisi positif dan sisi negatif. Karena itu, kita harus berupaya agar teknologi dapat memberikan sebanyak-banyaknya manfaat dan menghinadari risiko negatifnya. Acara yang berlangsung selama 2 jam tersebut ditutup dengan penyerahan cinderamata yang diserahkan oleh Pembantu Dekan I FP Unila Dr. Erwanto.

Leave a Reply