Tuesday, 17 January 2012 00:00
ls mata logoSabtu dan Minggu (14-15/1/2012), Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Lembaga Studi Mahasiswa Pertanian (UKMF LS MATA) menggelar serangkaian acara pelatihan, yaitu Pelatihan Pembuatan Kompos dan Pelatihan Pembuatan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).Menurut Ricky Ferdian,Ketua Umum LS MATA, Kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos dimaksudkan untuk menumbuhkan kepedualian mahasiswa terhadap pertanian organik. Kepedulian  ini menjadi penting mengingat kian menjamurnya produk pertanian yang dibudidayakan menggunakan bahan kimia yang berbahaya karena dapat merusak lingkungan.
Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, MS. selaku pemateri menjelaskan pentingnya kembali menggunakan bahan-bahan alami dalam setiap aktivitas pertanian, lebih-lebih bahan tersebut berasal dari limbah yang selama ini tidak digunakan, seperti penggunaan sampah organik untuk bahan baku pembuatan kompos. Sehingga disamping dapat memberikan nilai ekonomis juga dapat menjadi solusi dalam pemanfaatan limbah.
Acara yang dibuka oleh Pembantu Dekan III, Dr. Ir. Tamaluddin Syam, M.S. dimulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB di Ruang A2 Fakulultas Pertanian Unila, diikuti tidak kurang dari 80 peserta. Peserta tidak hanya mahasiswa dari Fakultas Pertanian, tapi juga dari Fakultas MIPA berbagai jurusan.
Sementara itu, kegiatan Pelatihan Pembuatan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) digelar di ruang A1 Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada hari Minggu, 15 Januari 2012. Acara yang mengambil tema “Menumbuhkembangkan Budaya Ilmiah Mahasiswa” ini dimulai pada pukul 08.00 hingga 12.00 WIB, diikuti oleh 50 mahasiswa Fakultas Pertanian Unila dari berbagai jurusan dan program studi.
Bertindak selaku pemateri adalah Bapak Mahrus Ali, S.Pi., M.P. yang memaparkan mengenai seluk beluk kegiatan PKM beserta tips penulisan proposal PKM agar lulus pendaanaan dari DIKTI dan lulus PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional). Menurut Mahrus, PIMNAS adalah ajang adu kreatifitas ilmiah mahasiswa yang paling bergengsi se-Indonesia, namun partisipasi mahasiswa Unila masih rendah khususnya PKM, hal ini terlihat dari masih minimnya jumlah proposal yang diajukan.
Rendahnya tingkat minat dan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan PKM dikarenakan kurangnya informasi mengenai PKM serta minimnya motivasi dan kemauan mahasiswa dalam berkarya. Lebih lanjut Mahrus menegaskan kunci untuk lulus pendanaan DIKTI terletak pada orisinalitas, kreativitas, dan inovasi dari ide yang diusulkan.
Peluang mahasiswa Unila untuk berprestasi dalam ajang PKM dan PIMNAS masih sangat terbuka luas mengingat setiap tahun tidak kurang dari 7.000 proposal dibiayai DIKTI, baik PKM Penelitian, PKM Kewirausahaan, PKM Pengabdian kepada Masyarakat, dan PKM Teknologi Terapan serta PKM Karya Cipta. Disamping itu juga PKM Gagasan Tertulis dan PKM Artikel Ilmiah.
Acara pelatihan diakhiri dengan presentasi rencana judul proposal PKM yang dibuat pada saat pelatihan oleh masing-masing peserta di hadapan peserta lain dan pemateri untuk mendapatkan tanggapan dan kritik konstruktif.
Dengan dilaksanakannya acara pelatihan ini diharapkan mahasiswa Fakultas Pertanian Unila lebih termotivasi dalam penulisan ilmiah sehingga dapat meningkatkan persentase penerimaan proposal dan dapat berprestasi di ajang PIMNAS nantinya. (roes)

Leave a Reply