ABSTRAK

 

 

PENGARUH EKSTRAK KASAR BUAH PALEM EKOR TUPAI

(Wodyetia bifurcata W.) TERHADAP MORTALITAS KEONG EMAS (Pomacea sp.) DI RUMAH KACA

 

 

Oleh

 

Novie syahpriansyah­­­1, Lestari wibowo2, Indriyati2­­­­­­­

 

 
Keong emas merupakan salah satu hama potensial pada tanaman padi.  Keong emas bila menyerang tanaman padi yang masih muda, dapat menyebabkan kematian tanaman.  Hewan ini dapat menyerang tanaman padi muda, baik di persemaian maupun bibit yang baru dipindahkan di sawah.  Upaya pengendalian secara terpadu terus dikembangkan. Salah satu teknik pengendalian yang dikembangkan dalam PHT adalah pemanfaatan bahan tumbuhan sebagai pestisida nabati.  Aplikasi buah pinang dapat menyebabkan mortalitas keong emas.  Namun buah pinang ternyata mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, oleh karena itu perlu dicari alternatif lain misalnya dengan menggunakan buah palem ekor tupai muda (Wodyetia bifurcata W.) yang masih tergolong satu famili dengan pinang.
 
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh pemberian ekstrak kasar buah palem ekor tupai (W. bifurcata) terhadap mortalitas keong emas (Pomacea sp.).  Hipotesis  yang diuji dalam penelitian ini adalah (1) Ekstrak kasar buah palem ekor tupai (W. bifurcata) mampu menyebabkan kematian keong emas (Pomacea sp.) di rumah kaca (2) Semakin tinggi konsentrasi ekstrak kasar buah palem ekor tupai yang diaplikasikan maka mortalitas keong emas (Pomacea sp.) semakin tinggi.
 
Penelitan ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung  dari bulan April-Juli 2008. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.  Sebagai perlakuan adalah pemberian buah palem ekor tupai muda yang telah dihancurkan sehingga menjadi ekstrak kasar ke dalam bak pemeliharaan keong emas. Data mortalitas (Pomacea sp.) yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan dianalisis lanjut dengan uji BNT pada taraf 5%.
 
 
Dari hasil pengamatan terlihat bahwa aplikasi ekstrak kasar buah palem ekor tupai dapat menyebabkan kematian keong emas uji.  Meningkatnya konsentrasi ekstrak kasar buah palem ekor tupai menyebabkan persentase kematian keong emas semakin tinggi.  Dari penelitian ini terlihat bahwa pada 72 jam setelah aplikasi seluruh keong emas uji yang telah diaplikasi ekstrak kasar buah palem ekor tupai mengalami kematian.  Tingginya tingkat kematian (100%) pada keong emas uji tidak hanya terjadi pada perlakuan dengan konsentrasi tinggi (5gr/lt) tetapi juga pada perlakuan dengan konsentrasi rendah (1gr/lt).  Data ini menunjukkan bahwa buah palem ekor tupai mempunyai potensi yang cukup baik sebagai moluskisida nabati untuk mengendalikan keong emas (Pomacea sp.).  Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah (1) Aplikasi ekstrak kasar buah palem ekor tupai dapat menyebabkan mortalitas keong emas (Pomacea sp.) (2) Aplikasi ekstrak kasar palem ekor tupai baik pada konsentrasi rendah (1gr/lt) maupun konsentrasi tinggi (5gr/lt) menyebabkan mortalitas keong emas uji sebesar 100% pada 72 jam setelah aplikasi.
 
Kata kunci : pestisida nabati, palem ekor tupai (Wodyetia bifurcata W.), keong emas (Pomacea sp.).
 
 
 
­­­­­­­­­­­1 Alumni Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung
2 Dosen Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Leave a Reply