Mahasiswa akhir tentunya sudah tidak asing dengan penelitian. Adanya tugas akhir, menuntut mahasiswa untuk lebih banyak berkutat dalam dunia penelitian. Sebagian besar penelitian dilakukan menggunakan kuesioner atau angket secara daring.
Meskipun sudah dikemas dalam bentuk daring, penyebaran kuesioner tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Banyak mahasiswa yang mengeluh karena susahnya menemukan responden yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. Kendala tersebut tentunya menghambat penelitian yang sedang dilakukan.
Permasalahan responden tersebut menjadi salah satu alasan diciptakannya platform Quision. Quision merupakan sebuah platform yang ditujukan sebagai media penghubung peneliti dan responden.
Platform ini berfungsi untuk memudahkan peneliti -baik itu mahasiswa, dosen, ataupun bagian RnD suatu perusahaan- dalam melaksanakan surveinya serta mempercepat proses pengumpulan data dari responden.
Terhubungnya peneliti dan responden secara langsung, menjadikan Quision sebagai platform yang memungkinkan kuesioner dapat terisi secara cepat, tepat, dan akurat. Platform Quision memastikan tidak adanya penggunaan bot dalam pengisian kuisioner.
Peneliti juga dapat menggunakan filter sesuai dengan kriteria yang ada untuk meningkatkan akurasi responden. Beberapa kemudahan tersebut bisa diakses langsung oleh penerbit kuesioner atau peneliti hanya dengan harga Rp1.500,- per responden.
Tidak hanya peneliti saja yang mendapatkan keuntungan, tentunya responden juga mendapatkan keuntungan dari platform ini. Seluruh masyarakat bisa mendaftar sebagai user Quision, baik sebagai peneliti untuk menerbitkan kuesioner atau sebagai responden untuk mengisi kuesioner.
Keuntungan yang didapatkan oleh responden setelah mengisi kuesioner, yaitu didapatkannya reward berupa koin yang dapat dicairkan menjadi uang.
Platform ini digagaskan oleh mahasiswa dan dosen Universitas Lampung, yaitu Bella Amanda Iswahyudi (THP 2020), Febrina Amelia Valentina (Akuntansi 2020), Raihan Ferdyanza (Teknik Informatika 2020), Hafizh Zaghlul Rizal (Teknik Informatika 2020), dan Afrizal Yogi Pratama (Teknik Informatika 2020) dengan dosen pendamping Esa Ghanim Fadhalah, S.Pi.,M.Si. (Dosen THP). Platform Quision juga sudah berhasil menerima pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan Kemenristekdikti.
“Kami memanggil seluruh masyarakat Indonesia untuk membantu menyelesaikan survei penelitian peneliti di Indonesia.”
Quision dapat diakses pada laman https://quision.id/ serta instagram dan Tiktok @Quision_id yang tentunya terus membagikan konten edukatif bagi para peneliti. Harapannya platform ini dapat menjadi wadah kolaborasi masyarakat dan peneliti untuk tumbuh bersama perkembangan ilmu pengetahuan. *Bella Amanda Iswahyudi (THP 2020)


