Dalam rangka menjalankan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, Dinas Perkebunan Provinsi Lampung dan Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP Unila) menggelar rapat evaluasi terkait dengan pengembangan tanaman lada di Provinsi Lampung. Rabu, 5 Oktober 2022, diruang rapat dekanat FP Unila.
Acara dihadiri oleh para akademisi Fakultas Pertanian Unila, Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, Dinas Perkebunan Kabupaten Tanggamus dan Dinas Perkebunan Kabupaten Way Kanan, beserta para Kelompok tani di Kabupaten Tanggamus dan Way Kanan.
Pada gelaran rapat tersebut membahas tentang evaluasi pelaksanaan uji coba Intercropping kopi dan lada sambung tahan Phytophtora tahun ke-3 di Kabupaten Tanggamus dan uji coba lada sambung tahan Phytophtora tahun ke-3 di Kabupaten Way Kanan.
Sebelumnya dalam sambutan acara, Dekan FP Unila menguraikan sedikit tentang tanaman lada di Provinsi Lampung, Prof. Irwan mengatakan bahwa tanaman lada sangat populer di Provinsi Lampung sejak nenek moyang kita, sehingga tanaman lada itu menjadi salah satu simbol bagi Pemerintah Provinsi Lampung.
Prof. Irwan S Banuwa menyampaikan kepada para kelompok tani, bahawa Gubernur Lampung, Bapak Ir. H. Arinal Djunaidi sangat mendambakan kejayaan lada di Provinsi Lampung itu kembali lagi menjadi simbol bagi Provinsi Lampung.
Persoalan dalam pengembangan pertanaman lada dahulu menjadi salah satu tulang punggung ekonomi masyarakat, sekarang manjadi turun drastis, baik dari sisi luas tanam maupun dari sisi produksi, itu karena salah satunya adalah penyakit busuk pangkal batang.
FP Unila melakukan survei dan mencatat bahwa produktivitas tanaman lada yang ada di Provinsi Lampung mencapai rata-rata tidak lebih dari setengah ton per hektare (0,49 ton hektare), sebab inilah maka Gubernur Lampung berupaya untuk mengatasi persoalan-persoalan itu, khususnya untuk mengembalikan kejayaan lada di Provinsi Lampung.
Maju Cemerlang Faperta Kita.