Himpunan Ilmu Tanah Indonesia Komda (Komisi daerah) Lampung dan Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP Unila) menggelar Seminar Nasional dengan tema Inovasi Teknologi Dalam Mendukung Pertanian Berkelanjutan, Kamis 7 Juli 2022 di aula pertanian FP Unila.
Acara seminar nasional dihadiri oleh:
Dekan FP Unila, Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., Ketua Himpunan Tanah Indonesia, Prof. Dr. Ir. Budi Mulyanto, M.Sc., Ketua Himpunan Ilmu Tanah Indonesia Komda Lampung, Prof. Dr. Ir. Dermiyati, M.Agr. Sc..
Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M.Si., (selaku ketua pelaksana seminar Himpunan Ilmu Tanah Indonesia), Ketua Jurusan Ilmu Tanah FP Unila yang diwakili oleh Nur Afni Afrianti, S.P., M.Sc., dan Para Ketua Jurusan di lingkungan FP Unila.
Tamu undangan dalam acara seminar nasional, diantaranya yaitu:
Manajer PT. Great Giant Food, Manajer PT. Gunung Madu, Kepala Bagian Perencanaan dan Keberlangsungan Usaha PTN PN VII, Direktur Politeknik Negeri Lampung, Kepala Kebun Percobaan, Balai Penelitian Tanah Taman Bago, dan para peserta seminar nasional Himpunan Ilmu Tanah Indonesia.
Narasumber dalam seminar nasional:
- Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., dengan paparan materi berjudul: Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan.
- Ir. Fauzan Khumaidi, dengan paparan materi berjudul: Precision Farming Implementation to Support Regenerative Practices in GGP.
- Dr. Haris Syahbuddin, DEA, dengan paparan materi berjudul: Teknologi dan Inovasi Pertanian Mendukung Pertanian Berkelanjutan.
- Prof. Dr. Udin Hasanudin, dengan paparan materi berjudul: Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Meningkatkan Kualitas Tanah dan Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca.
Moderator acara seminar: Prof. Dr. Ir. Abdul Kadir Salam, M.Sc.
Ketua Pelaksana Seminar Nasional Himpunan Ilmu Tanah Indonesia, Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M.Si., mengatakan, gelaran seminar ini bertujuan untuk menyamakan persepsi mengenai teknologi baru yang bisa mendukung pertanian supaya berkelanjutan.
“Adanya seminar ini, harapannya nanti bukan hanya secara teori saja, tapi teknologi ini juga bisa diaplikasikan oleh para petani, karena stakeholdernya adalah para petani,” ungkap Guru Besar Fakultas Pertanian Unila.
Maju Cemerlang Faperta Kita.