Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP Unila) menggelar sidang terbuka promosi doktor atas nama Desi Maulida, Npm 1734171005, dengan disertasinya berjudul Pelestarian Ex Situ Anggrek Alam Melalui Identifikasi Reintroduksi dan Kultur In Vitro serta Studi Hibridisasi Anggrek Komersial. Selasa, 23 Mei 2023, aula pertanian FP Unila.
Para penguji dan promotor disertasi Desi Maulida diantaranya yaitu:
- Ketua Penguji: Rektor Universitas Lampung, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., I.P.M.
- Dekan Fakultas Pertanian Unila, Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.
- Sekretaris Penguji/Ketua Program Doktor Ilmu Pertanian, Dr. Ir. Slamet Budi Yuwono, M.S.
- Promotor: Prof. Dr. Ir. Yusnita, M.Sc.
- Ko-Promotor 1: Prof. Dr. Ir. Dwi Hapsor, M.Sc.
- Ko-Promotor 2: Dr. Agustiansyah, S.P., M.Si.
- Penguji Eksternal / Institut Pertanian Bogor: Prof. Dr. Dewi Sukma, MS.P., M.Si.
- Penguji Internal/ Universitas Lampung: Dr. Ir. Agus Karyanto, M.Sc.
Penelitian yang dilakukan Desi Maulida (Promovendus) ini berhasil mengangkat beberapa pengetahuan baru (novelty). Salah satunya, identifikasi morfologi anggrek spesies dari hutan lindung register 30 Gunung Tanggamus.
Promovendus juga menemukan, tegakan atau kulit pohon tertentu dapat menjadi media tumbuh optimal bagi anggrek. Selain itu, Promovendus berhasil menghasilkan bibit anggrek dari beberapa spesies dalam jumlah banyak sebagai upaya konservasi ex situ. Penelitian ini juga menghasilkan varietas unggul anggrek yang memiliki nilai komersial tinggi melalui hibridisasi.
Dalam paparannya, Promovendus menguraikan nilai kebaruan dan kedalaman hasil penelitiannya ini diarahkan untuk mendukung konservasi anggrek-anggrek alam di kawasan hutan lindung yang kaya plasma nutfah, yakni kawasan hutan lindung register 30 Gunung Tanggamus, Lampung dan di habitat lain secara umum di Indonesia.
Ia juga telah membuktikan konservasi ex situ beberapa spesies anggrek melalui pengulturan in vitro dan reintroduksi dapat meningkatkan nilai komersial spesies anggrek asli Indonesia melalui hibridisasi interspesifik dan kompleks antara beberapa anggrek spesies dengan anggrek-anggrek komersial bernilai ekonomi tinggi.
Hasil penelitian Desi Maulida berhasil mengidentifikasi 100 spesies anggrek alam dari hutan lindung register 30 Gunung Tanggamus. Dalam penelitian tersebut, juga ditemukan anggrek jenis Dendrobium merupakan anggrek yang paling diminati untuk dibudidayakan masyarakat.
Promovendus juga menyimpulkan tidak ada hambatan inkompatibilitas pada persilangan anggrek Dendrobium dan prosedur persilangan yang efektif dapat diterapkan pada anggrek lainnya. Media pupuk daun terbukti dapat merangsang perkecambahan benih hibrida Dendrobium dengan efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan media lainnya.
Desi Maulida merekomendasikan penggunaan pupuk daun+ tripton sebagai media penunjang pertumbuhan dan perkembangan yang baik pada seedling hibrida Dendrobium, tidak hanya pada karakter pertumbuhan tetapi juga pada karakter perakaran.
Maju Cemerlang Faperta Kita.
Reporter Unila: Riky Fernando / Editor: Siti Nuryani.
FP Unila: Desnataliansyah.