Universitas Lampung (Unila) dan Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) Republik Indonesia, khususnya Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan telah melakukan pertemuan dan inisiasi kerja sama pada Selasa, 13 Mei 2025 di SwissBell Hotel.

Pertamuan ini menghadirkan sejumlah tokoh penting dan pemangku kepentingan di bidang ketahanan pangan dan pengelolaan lingkungan.

Turut hadir dalam kegiatan ini Rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng. beserta Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Prof. Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A.; perwakilan Kemenko Pangan Dr. Ir. Nani Hendiarti, M.Sc. selaku Kepala Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan serta jajarannya; Dekan Fakultas Pertanian Unila Dr. Ir. Kuswanta Futas Hidayat, M.P. serta jajarannya; Kepala LPPM Universitas Lampung Dr. Eng. Ir. Dikpride Despa, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., serta jajarannya; turut hadir pula perwakilan dari Indonesia National Plastic Action Partnership (NPAP) dan United Nations Development Programme (UNDP).  

Pertemuan diawali dengan penyampaian materi dan pokok-pokok bahasan oleh Dr. Ir. Nani Hendiarti, M.Sc. Dalam materinya disampaikan bahwa Indonesia tengah menetapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa, melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. Lampung merupakan salah satu Provinsi yang akan diusulkan sebagai lokasi proyek dengan mengangkat Isu utama Nature-Based Solution: Blue Carbon melalui rehabilitasi mangrove serta pengelolaan sampah terintegrasi dengan penerapan teknologi pengelolaan sampah yang tepat.  

Pertemuan dilanjutkan dengan diskusi dan mengupas potensi yang bisa dikembangkan di Provinsi Lampung. Rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., memaparkan potensi serta kegiatan yang telah dilakukan Unila dalam upaya mendorong ketahanan pangan dan pengelolaan lingkungan. Menurutnya, dukungan dari Kemenko Pangan nantinya dapat menjadi masukan berharga bagi Unila untuk memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang berkontribusi maksimal dalam isu-isu strategis nasional.

Fakultas Pertanian sendiri menyambut baik kerja sama ini dan siap berperan aktif melalui keterlibatan para ahli serta peneliti di bidang pertanian dan perikanan-kelautan untuk mendukung pencapaian tujuan bersama.

Salah satu poin penting yang juga mengemuka dalam pertemuan ini adalah terbukanya peluang kerja sama antara Universitas Lampung khususnya Fakultas Pertanian dengan Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC), yang merupakan pusat riset hasil kolaborasi antara Korea Institute of Science and Technology (KIOST) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), yang difasilitasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan.

Kerja sama yang diinisiasi meliputi kegiatan joint research dan capacity building di bidang teknologi kelautan, pengelolaan sumber daya pesisir, serta pengembangan riset-riset inovatif. Bagi Fakultas Pertanian, kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting dalam membangun sinergi lintas sektor demi menciptakan solusi berkelanjutan dalam menghadapi tantangan lingkungan dan ketahanan pangan Indonesia.