[Bandar Lampung, 16 November 2024] – Universitas Lampung (UNILA) mencatat prestasi gemilang dengan berhasil memenangkan dana hibah internasional dari Global Green Growth Institute (GGGI) melalui proyek kerja sama Indonesia-Korea Selatan. Proyek ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan limbah kelapa sawit di Provinsi Lampung dengan menerapkan teknologi inovatif pengolahan limbah.
Pada September 2024, GGGI mengumumkan sembilan proposal terbaik yang terpilih dari 213 proposal internasional dalam kompetisi hibah proyek Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) Republic of Korea (ROK) Cooperation Fund (BKCF) ke-4. Universitas Lampung menjadi satu-satunya universitas di Indonesia yang berhasil lolos hingga tahap akhir, menunjukkan keunggulan dalam pengajuan solusi strategis berbasis teknologi hijau.
Proyek ini dipimpin oleh Dr. Wahyu Hidayat dari Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, bersama tim yang terdiri dari Dr. Ir. Kuswanta Futas Hidayat, M.P., Dr. Melya Riniarti, S.P., M.Si., Prof. Dr. Eng. Ir. Udin Hasanudin, M.T., Prof. Dr. Ir. Agus Haryanto, M.P., Duryat, S.Hut., M.Si., dan Intan Fajar Suri, S.Hut., M.Sc. Tim ini juga bekerja sama dengan Bangun Adi Wijaya, alumni Universitas Lampung yang kini berkarier di Korea Institute of Energy Research (KIER), Daejeon, Korea Selatan. Tim dari KIER, yang terdiri dari Dr. Jiho Yoo, Dr. Sangdo Kim, dan Dr. Kokyung Choi, akan memberikan dukungan teknis dan keilmuan untuk memastikan keberhasilan implementasi teknologi di Indonesia.
Teknologi Inovatif untuk Kelapa Sawit
Proyek ini akan memperkenalkan teknologi reaktor pirolisis biochar canggih yang dikembangkan oleh KIER. Teknologi ini memungkinkan pengolahan limbah kelapa sawit menjadi bahan bakar padat dan pembenah tanah. Sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan signifikan dalam mengelola limbah kelapa sawit yang melimpah. Dengan memanfaatkan potensi energi sebesar 193 PJ yang terkandung dalam limbah kelapa sawit, proyek ini diharapkan menjadi solusi strategis menghadapi perubahan iklim sekaligus mempromosikan praktik energi berkelanjutan.
Workshop Capacity Building di Kota Kinabalu
Pada 11-15 November 2024 lalu, Dr. Melya Riniarti dari Universitas Lampung menghadiri Capacity Building Workshop for BKCF Project Monitoring and Evaluation yang diselenggarakan di Kota Kinabalu, Malaysia. Acara ini dihadiri oleh 25 peserta internasional dan lima pakar dari GGGI. Workshop tersebut membekali peserta dengan materi penting seperti manajemen proyek, perancangan kerangka logis, manajemen risiko, penyusunan anggaran, dan metode pengumpulan data untuk memastikan keberhasilan implementasi proyek.
Dengan keberhasilan mendapatkan hibah dan kerja sama strategis ini, Universitas Lampung menunjukkan peran signifikan sebagai pelopor inovasi teknologi hijau di Indonesia. Proyek ini tidak hanya diharapkan memberikan manfaat bagi Provinsi Lampung, tetapi juga menjadi model pengelolaan limbah yang dapat diterapkan di wilayah lain.