Pada tanggal 7 Desember 2017, bertempat di Radar Lampung Televisi. Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP Unila) melalui Ketua Program Sarjana Magister Agribisnis, Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., Ketua Program Studi S1 Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Ir. Susilawati., M.S., dan Dosen FP Unila Dr. Ir. Erwin Yuliadi, M.Sc., selaku ahli ilmu bidang Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi, hadir dalam program acara FAPERTA BERKARYA Live On Radar Lampung Televisi dengan tema “Hilirisasi Pertanian Untuk Meningkatkan Nilai Tambah Produk Pertanian”. Topik pembahasan mengenai hubungan antara budidaya dengan kualitas produk pertanian, khususnya ubikayu, sebagai bahan baku industri untuk meningkatkan daya saing.
Teknik budidaya yang dikuasai oleh petani nampak masih perlu ditingkatkan, sementara kegiatan penyuluhan pertanian khusus budidaya ubikayu sangat lemah, kegiatan penyuluhan khusus ubikayu tidak ada.
Dampaknya adalah masih banyak ditemukan dilapangan praktik-praktik budidaya tanaman ubikayu yang masih sangat konvensional, penggunaan bibit masih muda, tidak memperhatikan jarak tanam yang sesuai, cara dan waktu pemupukan yang tepat, cara panen dan lain-lain, akibatnya dari itu kuantitas dan kualitas produk masih rendah.
Sedangkan dilain pihak, industri yang menggunakan ubikayu sebagai bahan baku menuntut kuantitas dan kualitas yang tinggi. Masih banyak pabrik tapioka yang beroprasi jauh di bawah kapasitas pabrik karena ketidakcukupan suplai bahan baku. Disamping itu, kualitas bahan baku yang di jual ke pabrik berkadar pati rendah bahkan tidak sedikit sangat rendah.
Akibatnya, pabrik memberikan harga yang tidak memuaskan petani atas produk yang mereka jual. Pabrik memperlakukan demikian karena mereka mempertimbangkan ongkos produksi yang menjadi mahal apabila kadar pati dari ubikayu yang mereka terima berkadar pati rendah karena yang mereka beli sesungguhnya adalah pati, bukan ubi kayu itu sendiri.
Dengan demikian, untuk meningkatkan kesejahteraan petani ubikayu sekaligus meningkatkan perekonomian berbasis ubi kayu, maka teknologi dan sarana prasarana budidaya penanaman ubikayu harus ditingkatkan dan disediakan selain juga perlu adanya instansi yang dapat menjembatani untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian klik berita terkait.
Maju Cemerlang Faperta Kita.