satu-buku-sejuta-impian-1
Seperti liputan sebelumnya bahwa sejatinya sebuah kompetisi, maka kalah dan menang adalah suatu keniscayaan, tapi tidak bagi peserta PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasisiswa Nasional). Semuanya adalah para pemenang.

Bagaimana tidak mereka telah terseleksi dari setidaknya 38.500 proposal PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang diajukan ke Dirjen DIKTI untuk mendapatkan pendanaan. Namun hanya terpilih 7045 proposal yang didanai pada tahun 2013 ini.
Kemudian dari jumlah tersebut disaring lagi dan tersisa hanya 400 proposal atau satu persen -yang terdiri dari lima bidang PKM- yang akan diundang dan dipertandingkan di ajang PIMNAS. Sehingga seluruh peserta PIMNAS bisa dikatakan sebagai yang terbaik di bidangnya masing-masing
PIMNAS merupakan ajang adu kreativitas antar mahasiswa yang paling bergengsi di Indonesia, sehingga ketika mahasiswa dari suatu perguruan tinggi mampu berprestasi dan mendapatkan medali di PIMNAS maka pride dan grade dari perguruan tinggi tersebut akan meningkat.
Tidak mengherankan jika semua universitas/ perguruan tinggi baik yang negeri maupun swasta berlomba untuk andil dan berprestasi di PIMNAS, tentunya dengan cara-cara yang fair dan bermartabat. Baik presentasi hasil karya dihadapan para juri maupun dalam bentuk poster hasil kegiatan. Acara ini dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis (11-12 September 2013) di UNRAM.
Begitupun yang dilakukan oleh tim PKM Pengabdian kepada Masyarakat Rumah Baca Harapan (Rubah). Keberhasilan mereka menembus PIMNAS tahun ini tidak terlepas dari kerja bersama dan dukungan dari seluruh civitas akademika Faperta Unila, baik pimpinan, para dosen, mahasiswa lainnya yang turut berpartisipasi menyumbangkan buku dan keperluan lain demi suksesnya program Rumah Baca Harapan di Pulau Pahawang, Lampung.
Pimpinan Faperta juga memberikan dukungan dan fasilitas yang besar kepada mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan karya nyata serta andil dalam kegiatan-kegiatan ilmiah baik nasional maupun internasional. Bentuk dukungan itu tidak hanya berupa dukungan moril, melainkan materiil dan bahkan ‘memaksa’ agar civitas akademika mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk berkarya.
Hal ini diamini sedikitnya oleh delapan tim yang berhasil mendapatkan pendanaan Program Krativitas Mahasiswa (PKM) dari Dikti pada tahun 2013 ini. Yakni, berupa adanya pemantauan keberhasilan program PKM secara berkala, merangsang tumbuhnya ide kreatif dan inovatif dilakalngan mahasiswa, dan bahkan menalangi pendanaan kegiatan sebelum turunnya dana PKM dari Dikti.
“Upaya ini merupakan salah satu menifestasi dari visi dan komitmen pimpinan untuk membangun iklim akademik yang semakin positif di lingkungan Faperta Unila.” Ungkap Prof. Dr. Wan Abbas Zakaria, M.S. Dekan Faperta Unila dalam suatu kesempatan. “Kita di kampus, selayaknya senantiasa mengembangkan iklim akademik, bukan mempraktekan politik praktis.” Imbunya.  Rumah Baca Harapan akhirnya meraih medali perak (terbaik 2) dalam Lomba Poster di PIMNAS 2013, Lombok, NTB.
Sumber: Mahroes Ali, S.Pi., M.Si
Poster: Rumah Baca Harapan