Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP Unila) Jurusan Agroteknologi (AGT) melalui Prof. Dr. Ir. Rusdi Evizal, M.S., Ir. Muhammad Nurdin, M.Si., dan Dedy Prasetyo, S.P.,M.Si., melaksanakan program Faperta Berkarya dengan topik eknologi Asap Cair untuk Budidaya Pertanian, Kamis, 17 Agustus 2023, di Radar Lampung Televisi.
Apa asap cair itu
Asap merupakan sistem komplek yang terdiri dari fase cairan terdispersi dan medium gas sebagai pendispersi, sebagai pembakaran tidak sempurna.
Asap cair merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya.
Bagaimana sejarah penggunaan asap dan asap cair
Pertanian tradisional memanfaatkan api dan asap. Api digunakan ketika pembukaan lahan yang menghasilkan arang, abu, dan asap. Ketika bekerja di kebun, petani biasa membuat api unggun kecil, dari kayu, ranting dan daun untuk berbagai keperluan: mengusir nyamuk, menghangatkan badan (berdiang), beristirahat, memasak, memanggang makanan, dan mengasapi tanaman agar berbuah lebat dan terhindar dari serangan hama dan penyakit.
Pada para-para di atas dapur di rumah, petani manfaatkan untuk pengasapan bahan makan dan benih agar awet.
Apakah asap dapat mendorong pembungaan tanaman
Pengasapan untuk mendorong pembungaan merupakan kearifan lokal hasil dari pengalaman praktis. Serasah daun dan ranting yang rajin dibakar di bawah pohon buah terutama di halaman.
Hasilnya pohon buah menghasilkan buah yang lebat dan tidak busuk atau berulat. Berbagai pohon buah di pekarangan merespon pengasapan, yang sebelumnya tidak berbuah atau sedikit berbuah, menjadi berbuah lebat.
Seperti mangga, rambutan, belimbing, durian, dan alpukat. Sedangkan kalau pohon buah di kebun, jika jarang diasapi, buahnya kurang lebat. Hal ini perlu penelitian lebih lanjut.
Mengapa pengasapan di bawah pohon buah atau penyemprotan asap cair dapat mengendalikan hama dan penyakit
Asap dan asap cair merupakan pestisida organik. Pada buah2an digunakan untuk mengendalikan hama lalat buah. Senyawa fenol, asam, karbonil, merupakan senyawa pada asap cair berpotensi sebagai racun perut dan racun pernafasan sehingga dapat membunuh lalat buah.
Pada Cabai yang dapat dikendalikan dengan aplikasi Asap Cair ini antara lain :Thrips, kutu daun, ulat penggorok daun, kutu kebul, belalang, afids. Sedangkan beberapa penyakit yang dapat dikendalikan antara lain: Penyakit layu fusaium,antraknose daun dan buah.
Mengapa pengasapan perlu diganti dengan aplikasi asap cair
Aplikasi asap cair lebih praktis daripada pengasapan. Asap mempunyai isu negatif yaitu terhadap lingkungan dan pernafasan. Dalam bentuk asap cair maka cara aplikasi lebih mudah. Asap cair Grade 1-2 digunakan untuk pengawetan daging dan ikan. Grade 3: Untuk penggumpal lateks, penghilang bau karet beku, pengawet kayu, pestisida nabati, pupuk daun (Asap cair pertanian).
Bagaimana cara pembuatan asap cair
Cara pembuatan asap cair, cukup sederhana, intinya kita menyalurkan asap cair dan didinginkan sehingga asap mengembun menjadi cair, yang disebut sebagai proses kondensasi.
Jadi terdapat 3 sistem, yaitu sistem pembakaran (drum 1), sistem penyaluran asap dan asap cair (pipa), dan sistem pendingin (drum 2). Proses kondensasi asap cair menghasilkan asap cair grade 3 (mengandung tar dan hidrokarbon polisiklis aromatis).
Asap cair grade 3 didestilisasi untuk menghasilkan asap cair grade 2. Jika dilakukan destilasi lagi dan penyaringan dengan karbon aktif maka akan diperoleh asap cair grade 1. Harga asap cair grade 3 di bawah Rp 20 ribu per liter. Bahan baku pembuatan asap cair adalah limbah pertanian, seperti batok kelapa, limbah gergaji kayu, kayu, ranting, daun, dan rumput.
Apa kandungan asap cair yang bersifat sebagai pengawet dan pestisida
Asap cair mengandung berbagai senyawa fenol dan asam (terutama asam asetat) yang berperan sebagai antibakteri dan antioksidan, sebagai bahan pebeku lateks pengganti asam format serta membantu pembentukan warna cokelat pada produk sit karet.
Apa kandungan asap cair sehingga dapat merangsang pertumbuhan dan pembungaan
Asap dan asap cair mengandung zat pengatur tumbuh antara lain Etilen, Kirrikins, dan Glyceronitrile. Etilen merupakan hormone perangsang pembungaan. Kirrikins merupakan zat pengatur tumbuh yaitu Merangsang perkecambahan, pertumbuhan, percabangan tunas dan akar, dan penebalan batang dan daun. Glyceronitrile juga merangsang perkecambahan.
Bagaimana aplikasi asap cair untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman
aplikasi asap cair dilakukan dengan cara penyemprotan tanaman terutama untuk pencegahan. Asap cair grade 3 dilarutkan dalam air dengan konsentrasi bergantung tanaman, misalnya:
Penyakit layu Phyitophtora infestans pada kentang 150 cc/L, Hama belalang, hama putih palsu, dan infeksi patogen Cercospora, 15 ml/L, Hama kedelai, 5ml/L, Ulat Grayak 7%, Penggerek buah kopi, 2,5%, Layu pada pisang Fusarium oxysporum dan Meloidogyne spp, 3%, Penyakit darah pada pisang, 2%.
Untuk pengendalian pada gejala serangan yang semakin tinggi larutan asap cair tersebut dapat dicampur dengan insektisida dan fungisida kimia.
Bagaimana aplikasi asap cair untuk merangsang pertumbuhan dan pembungaan
Untuk merangsang pertumbuhan maka asap cair dilarutkan dengan konsentrasi 2-5% dan dicampur dengan pupuk daun untuk pertumbuhan dan atau pertumbuhan bunga dengan konsentrasi 1-2%.
Sumber data, Fakultas Pertanian Universitas Lampung, 2023.
Selengkapnya klik TEKNOLOGI ASAP CAIR UNTUK BUDIDAYA PERTANIAN
Maju Cemerlang Faperta Kita.