Jurusan Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui Dr. Sudi Pramono, Dr. Tri Maryono, dan Dr. Radix Suharjo, melaksanakan siaran faperta berkarya dengan topik Perbanyakan, Formulasi Simpan dan Aplikasi Agens Hayati, Kamis (4/11/2021) bertempat Laboratorium Lapang Terpadu.

Hama dan penyakit tanaman merupakan permasalahan yang selalu muncul dalam setiap budidaya tanaman. Berbagai upaya pengendalian telah dilakukan untuk mengurangi kehilangan hasil.

Pengendalian hama dan penyakit tanaman tidak selalu identik dengan penyemprotan atau aplikasi pestisida kimia.

Ada banyak cara pengendalian hama dan penyakit tanaman yang dapat dilakukan, di antaranya adalah kultur teknis atau cara budidaya tanaman yang baik, penggunaan varietas tanaman tahan hama dan penyakit, pengendalian secara mekanis, dan penggunaan musuh alami.

Saat ini, apapun cara pengendalian yang dipilih, jangan hanya semata mata berorientasi kepada keuntungan secara ekonomi saja, namun juga harus mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan.

Teknik pengendalian yang dapat dilakukan adalah teknik pengendalian hama dan penyakit tanaman terpadu.

Salah satu komponen yang cukup penting dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian hama dan penyakit tanaman terpadu adalah pengendalian hayati.

Pengendalian hayati merupakan teknik pengendalian hama dan penyakit tanaman dengan memanfaatkan musuh alaminya, termasuk di dalamnya adalah agens hayati.

Untuk aplikasi sekala luas, perbanyakan dan formulasi simpan agens hayati menjadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan.

Teknik perbanyakan dan bentuk formulasi simpan akan sangat berpengaruh terhadap kualitas dari agens hayati yang terkandung.

Selain kedua hal yang telah disebutkan sebelumnya, teknik aplikasi agens hayati juga sangat menentukan terhadap hasil aplikasi yang dilakukan. (Sumber data Fakultas Pertanian Universitas Lampung, 2021).

Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian resmi berdiri pada tahun 1994 setelah sebelumnya berupa program studi.  Pada akhir tahun 2012 jurusan Proteksi Tanaman bersama Jurusan Budidaya Pertanian dan Jurusan Ilmu Tanah dimerger menjadi jurusan Agroteknologi, namun dengan berbagai pertimbangan, pada pertengahan tahun 2016, Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian diaktifkan kembali.

Pada saat ini Jurusan Proteksi Tanaman memiliki 24 dosen dengan 6 profesor dan 12 doktor. 

Dosen-dosen Jurusan Proteksi Tanaman melaksanakan penelitian tentang bioekologi hama dan penyakit tanaman, eksplorasi dan aplikasi musuh alami, pengendalian kimiawi, biodiversitas, dan bioteknologi hama dan penyakit tanaman. Penelitian kami ada yang berupa penelitian dasar dan ada juga yang berupa penelitian terapan.

Dosen-dosen Jurusan Proteksi Tanaman juga kerap memberikan penyuluhan kepada petani tentang pengendalian hama dan penyakit tanaman, baik atas permintaan petani maupun melaksanakan tugas dari pimpinan fakultas atau universitas melalui Klinik Pertanian Keliling.

Maju Cemerlang Faperta Kita.